Analisa Penghematan Energi Pompa
Air dengan Variable Speed Drive Control.
I
Putu Oka Sutrisna
Universitas Udayana
Abstrak
Energi merupakan kebutuhan yang mendasar dari kehidupan manusia modern. Pola konsumsi energi yang boros mengakibatkan semakin
cepat berkurangnya cadangan energi fosil. Untuk itu diperlukan upaya
penghematan energi dengan tetap memperhitungkan kwantitas hasil yang ingin
dicapai. Konfigurasi Direct Online pada aplikasi Pompa air menimbulkan banyknya
rugi-rugi daya listrik. Variable Speed
Drive adalah perangkat yang dikembangkan dalam upaya penghematan energi listrik yang digunakan sebagai fungsi control Pompa
air. Dalam penelitian ini disajikan potensi penghematan energi pada aplikasi
pompa air dengan control Variable Speed Drive yang dibandingkan dengan konfigurasi
Direct Online.
Kata Kunci : Variable Speed Drive, Pompa Air, Direct
Online, Daya Listrik.
1.Pendahuluan
Semakin
meningkatnya kebutuhan manusia mengakibatkan semakin besarnya kebutuhan akan
energy. Ilmu pengetahuan juga semakin berkembang untuk mendapatkan
sumber-sumber energi baru. Tidak hanya upaya pencarian energi baru, namun upaya
penghematan energy juga gencar dilakukan guna menjamin ketersediaan energy di
masa yang akan datang.
Sumber energi
listrik yang saat ini digunakan sebagian besar bersumber dari energy fosil dan
hanya sebagian kecil dari energy terbarukan. Seperti kita ketahui sumber energi
fosil ini persediaannya terbatas yang diperkirakan tersedia untuk 70 tahun
kedepan. Oleh karena ketersediaan energy fosil terbatas dan membutuhkan biaya
yang relatif mahal maka kita dituntut untuk dapat melakukan upaya penghematan.
Air adalah
kebutuhan manusia yang paling primer. Agar air dapat menjangkau tempat yang
lebih tinggi diperlukan system pemompaan. Ada banyak penelitian yang telah
dilakukan untuk mendapatkan pompa dengan efisiansi tinggi, mulai dari
penelitian mekanis maupun elektris.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arus Rump-up dengan configurasi
DOL dan VSD dan untuk mengetahui seberapa besar efisiansi daya dari konfigurasi
VSD berbanding DOL dengan metode perbandingan dari beberapa penelitian dan
mengambil nilai rata-ratanya.
2.
Kajian Pustaka
Penggerak
kecepatan bervariasi/ Variable Speed Drive (VSD) juga dikenal dengan inverters yang
dapat mengubah kecepatan motor dengan mengatur frekwensi keluaran yang dipasok
ke motor. Jadi dengan memainkan perubahan frekuensi yang masuk pada motor, maka
kecepatan akan berubah yang mengakibatkan konsumsi daya listrik juga akan
berubah. Karena itu inverter disebut juga Variable Frequency Drive.
Gambar 1, adalah skema sederhana dari
Variable Speed Drive, dengan blok
penyusun terdisi dari : block rectifier, blok filter, block inverter dan blok microprocessor.
Secara umum cara kerja variable speed drive adalah sebagai berikut :
1. Arus Listrik yang masuk dari grid
dengan frekwensi 50 Hz dialirkan ke block rectifier/ penyearah tegangan , dan
diteruskan ke block filter untuk
memperbaiki bentuk tegangan DC . Jadi dari AC diubah kedalam bentuk DC.
2. Tegangan DC kemudian diumpankan ke block inverter untuk dijadikan AC
kembali yang dikontrol dari block microprocessor dengan frekuensi sesuai
kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif
seperti IGBT. Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz),
tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang
diinginkan [1].
Pengendalian
kecepatan pompa merupakan cara yang paling efisien dalam mengendalikan aliran,
sebab jika kecepatan pompa berkurang maka pemakaian daya juga berkurang.
Karakteristik kecepatan terhadap daya pada aplikasi motor listrik ketika system
mendeteksi tidak adanya aliran dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.
Karakteristik Konsumsi Daya terhadap
Flow Rate.
Gambar 2 merupakan
karakteristik konsumsi Daya motor listrik terhadap Flow rate. Dengan adanya
sleep mode pada variable speed drive maka akan dapat menurunkan konsumsi daya.
Saat Rump-up VSD dapat mengatur kecepatan pompa berada dibawah kecepatan
maksimun dengan menaikan frekwensi secara bertahap, yang artinya akselerasi
pompa terhadap waktu dapat diatur untuk menghindari konsumsi Daya yang
terbuang.
Gambar 3.
Rump-up dan Rump-down.
Gambar 3.
Menunjukan karakteristik frekwensi saat rump-up dan rump-down kecepatan motor
diatur bertahap terhadap waktu, untuk mengindari lompatan konsumsi daya sesaat [2].
Dengan hukum
afinitas
maka performa pompa sentrifugal dapat ditentukan, termasuk persyaratan beban secara teoritis dan potensi penghematan
energi.
Gambar 4. Hubungan antara speed dengan flow.
Jika penurunan kecepatan 50%, maka aliran juga akan menurun
sebesar 50%,
seperti yang ditunjukan dengan Gambar
4.
Gambar 5. Hubungan antara Speed dengan
Pressure.
Daya dorong bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan. Jika kecepatan menurun
sebesar 50%, tekanan akan menurun
hingga 25% seperti ditampilkan dalam gambar 5.
Gambar 6. Hubungan antara Speed dengan Power
consumption.
Jika kecepatan menurun sebesar 50%, konsumsi daya menurun ke 12,5%
(Grafik C). Potensi
penghematan energi tersedia sebagai persyaratan
aliran berkurang [3].
Gambar 7.
Arus Starting (DOL)
Dengan
configurasi Direct Online (DOL), kecepatan pompa tidak dapat diatur saat
Rum-up, sehingga kecenderungan adanya
lonjakan konsumsi daya awal yang tidak menghasilkan aliran air. Penggunaan
Variabel Speed Drive untuk mengkontrol kecepatan saat Rump-up adalah salah satu
cara untuk mendapatkan aliran air namun tidak terjadinya lonjakan arus awal,
sehingga konsumsi daya listrik akan lebih efisien.
Gambar 8.
Konsumsi arus berbanding waktu.
Gambar 8, menunjukan
konsumsi arus berbanding waktu. Tidak hanya saat Rump-up, namun saat Rump-Down
kecepatan pompa juga dapat diatur. Dengan system akselerasi dan deselerasi yang
ada maka tidak hanya berdampak pada penghematan Daya listrik, namun juga sangat
bermanfaat untuk mengurangi dampak buruk dari terhentinya system secara
tiba-tiba [4].
Gambar 9. Konfigurasi Star-Delta.
Star-Delta digunakan dalam upaya untuk mengurangi
konsumsi arus awal seasat dan untuk mengurangi gannguan pada pengguna listrik
lain. Star-Delta Starter adalah salah satu cara untuk mengurangi biaya dengan
cara elektromekanis dengan menurunkan Tegangan Start. Pengurangan tegangan pada
masing-masing kumparan adalah 230V, sehingga mengurangi torsi awal. Besar
tegangan pada setiap gulungan, ketika
konfigurasi delta adalah 400V [5].
Gambar 10. Arus Starting Star-Delta.
Untuk motor dengan daya besar dan beban berat, maka beberapa aplikasi menggunakan
sistem Star-Delta.
Untuk putaran awal digunakan star dan
selanjutnya di ubah ke susunan delta. Sistem star-delta merupakan generasi pertama Soft Starter yang berfungsi untuk mengurangi
lonjakaran arus awal
yang besar, selain juga berfungsi untuk mengurangi hentakan
mekanis. Soft starter dengan
konfigurasi Star-Delta dilakukan dengan batuan timer untuk
mengatur waktu perpindahan susunan dari Star
(Y) ke Delta (Δ).
3.
Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode mengumpulkan data
(synthesize) dan membandingkan
data (compare) beberapa penelitian yang kemudian diambil sebuah
kesimpulan yang sesuai.
4.
Hasil dan Pembahasan
Dari beberapa literature yang telah di-review, didapat
berbagai macam metode penghematan energi pompa. Penghematan energi secara
mekanis dilakukan dengan melakukan inovasi pada impeller, Housing pump serta pengaturan
presisi antara keduanya. Sedangkan untuk mendapatkan penghematan energi dari
sisi Kontrol elektris adalah dengan sistem Star-Delta dan variable speed drive.
Deangan Star-Delta didapatkan potensi penghematan Arus
(Current) pada saat Rump-Up sebesar + 66 %. Sedangkan saat pompa sudah beroperasi
normal, konsumsi daya akan sama. Star-Delta lebih mengakomodir kondisi saat
Rump-Up sehingga dapat disebut soft start. Sedangkan saat Rump-Down,
konfigurasi Star-Delta tidak memberikan benefit apapun.
Variable Speed Drive adalah sistem dengan potensi
penghematan enegi paling besar, dikarenakan Frekwensi, Arus dan Tegangan saat
Rump-Up bisa disesuaikan terhadap waktu.
Gambar 11. Arus DOL berbanding VSD.
Ditunjukan pada gambar 11, Area Penghematan energi,
saat Pompa Rump-up. Dengan setting waktu yang sama dari titik nol sampai motor
steady state, didapatkan potensi penghematan arus listrik sebesar 87%. Variable
speed drive juga hanya memberikan penghematan arus listrik saat Rump-up,
sedangkan dalam kondisi steady state konsumsi arus listriknya sama dengan
Direct Online dan Star-Delta dengan syarat frekwensi kerja yang disetting sama.
Selain penghematan energi saat Rump-Up, frekwensi VSD
juga dapat disetting untuk mendapatkan respon berhenti dengan lembut, sehingga
memperpanjang usia pakai peralatan dengan mengurangi water hummer effect.
5.
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan terhadap analisa
penghematan energi pompa air dengan menggunakan metode mengumpulkan data (synthesize) dan membandingkan data (compare) beberapa penelitian yang kemudian diambil sebuah
kesimpulan, maka :
1. Terjadi lonjakan konsumsi arus saar Start-Up dengan konfigurasi Direct
Online sebesar 4 sampai 6 kali Arus motor
saat steady state.
2. Dengan konfigurasi Star-Delta dapat menghemat arus Start-up sebesar 66%, sedangkan konsumsi arus saat motor steady state sama, dibandingkan dengan direct online.
3. VSD memberikan penghematan energi sebesar 87% saat Rump-Up, sedangkan saat Pompa Steady state konsumsi arusnya sama.
4. Saat Rump-Down,
penurunan frekwensi VSD secara bertahap juga dapat dilakukan, sehingga menghilangkan
water Hummer effect dan mengakibatkan
umur peralatan menjadi lebih lama.
6.
Daftar Pustaka
[1] Iwan A,
Harun H. Analisis Penghematan Energi Motor Listrik di PT X, Reka Elkomika,
2013; 1: 281-294.
[2] Danfoss
Vlt 2800, MG.27.E3.02-VLT, 2013;83.
[3] Eaton
Corporation, Variable Frequency Drive: energy saving for pumping applications,
IA04008002E, 2012.
[4]. Galih P,
Mochammad F. Analisis Perbandingan Metode Starting Motor (Direct Online dengan
Variable Frequency Drive), Makalah Seminar Kerja Praktek, Universitas
Diponegoro, 2014.
[5] L.
Nagarajan, Star delta Starter Using Soft Switch For Low Power Three Phase
Induction Motors, Aust. J. Basic & Appl. Sci,2015, 9(21): 175-178.
[6] Molla S,
Tahia F. Energy Efficiency Opportunities and Savings Potential for Electric
Motor and Its Impact on GHG Emissions Reduction, International Journal of
Electrical and Computer Enginering, 2013; 3(4): 533-542.
[7] Ankur P,
Rakesh J. Energy Conservation Using Variable Frequency Drive in Pumping
Application, International Journal of Engineering Development and Research,
2014: 121-125.
[8] Rajendrakumar
P, Nilesh S. Energy Conservation Opportunity with a Variable Frequency Drive in
Boiler Feed Pump, International Journal of Application or Innovation in
Engineering & Management, 2015, 4(2):181-187.
[9] Priyank D,
Kashyap M. Energy Conservation in Centrifugal pump with variable frequency
drive including SCADA, PLC and HMI, International Journal of innovative
research in science, Engineering and Technology, 2013, 2: 1461-1468.
[10] Netha J,
Mohandas R. Energy Saving Mechanism Using Variable Frequency Drive,
International Journal of Technology and Advanced Engineering, 2013,
3(3):784-780.
[11] Aldi H,
Dedet C. Penghematan Energi pada Kompresor Menggunakan variable speed drive,
Jurnal Teknik Pomits, 2013, 1(1): 1-5.